BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Etiket
berasal dari bahasa perancis (etiquette) yaitu tata cara pergaulan yang baik
antar sesama manusia. Istilah etiket lebih menitik beratkan pada cara – cara
berbicara yang sopan, cara berpakaian, cara duduk, cara menerima tamu di rumah
maupun dikantor, dan sopan santun lainnya. Dalam pergaulan hidup, etiket itu
merupakan tata karma yang baik dalam menggunakan bahasa maupun dalam tingkah
laku.
Adapun
Berbagai macam nilai yang mendukung etiket
diantaranya :Nilai-nilai kepentingan umum. Nilai-nilai kejujuran,
keterbukaan, kebaikan. Nilai-nilai kesejahteraan. Nilai-nilai kesopanan, harga-menghargai. Nilia
diskersi (discretion = pertimbangan) penuh pikir, mampu membedakan suatu
rahasia yang boleh dikatakan atau tidak rahasia. Kita berada dalam medan kehidupan yang ditandai dengan
derasnya arus moderenisasi dan pesatnya teknologi serta informasi. Kondisi ini
tentu saja membawa berbagai perubahan sosial, budaya dan tak terkecuali
perubahan moral. Sekarang ini kita juga berada dalam pluralisme etis dan
keragaman agama. Dalam situasi dunia seperti saat ini, seharusnya semakin memberi peran bagi etiket.
Dengan demikian, kita tetap bisa bersikap dan bertindak dengan tepat sesuai
dengan budaya setempat. Kita tidak tercabut dari nilai – nilai dan akar budaya
setempat. Ada 3 kesadaran yang diperlukan dari kita, yakni sadar akan jati diri
sendiri ( tahu diri) sadar pada tempat dimana kita berpijak ( tahu tempat), dan
sadar akan system nilai atau norma – norma yang berlaku ( tahu adat).
Bertamu
adalah aktivitas yang sering dan lumrah kita lakukan, begitu juga dalam
kehidupan berorganisasi. Ada berbagai kepentingan/keperluan aat kita bertamu
disuatu kantor, antara lain sekedar berkunjung untuk melihat-melhat dan meminta
informasi berkaitan dengan produk, baik barang maupun jasa, dan sebagainya.
Pada
saat kita bertamu dikantor, banyak hal yang perlu kita perhatikan. Kita harus
selalu menjaga sikap dan prilaku, mulai saat memasuki parkir sampai
meninggalkan parkir. Hal itu penting kita perhatikan karena tujuan baik yang
kita bawa, jika tanpa disertai sikap, tuturkata, cara komunikasi, dan perilaku
yang baik dan sopan, tidak tertutup kemungkinan akan gagal karena orang yang
kita temui tidak tertarik, tidak mau menarh perhatian, atau tidak mau
mendengarkan kita. Bila kita pernah berkunjung di kantor, berarti kita
bertindak sebagai tamu. Artinya kita harus menghargai semua yang ada dalam
kantor tersebut. Agar orang yang kita temui merasa nyaman dengan kehadiran kita
dan menimbulkan kesan yang baik di depan orang yang kita temui.
1.2 Rumusan Makalah
Berdasarkan
dari latar belakang tersebut penulis mencoba merumuskan beberapa rumusan
masalah dalam makalah ini, antara lain:
1.
Apa yang dimaksud dengan tamu kantor ?
2.
Siapa saja tamu menurut kepentingannya?
3.
Peran dan tanggung jawab sekretaris
dalam menerima tamu di kantor ?
4.
Bagaimana Etika Bertamu yang baik dan
benar di kantor ?
5.
Bagaimana Etika Menerima Tamu yang baik
dan benar di kantor ?
6.
Bagaimana Etika Menolak Tamu di kantor ?
7.
Apa fungsi dan manfaat Form kedatangan
tamu ?
1.3 Tujuan Makalah
Dari
uraian rumusan masalah di atas tujuan pembuatan makalah ini dapat dirangkum
sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan tamu kantor.
2.
Untuk mengetahui siapa saja tamu
menurut kepentingannya.
3.
Untuk mengetahui sejauh mana peran dan
tanggung jawab sekretaris dalam menerima tamu di kantor.
4.
Untuk mengetahui bagaimana Etika bertamu
yang baik dan benar di kantor.
5.
Untuk mengetahui bagaimana Etika
Menerima Tamu yang baik dan benar di kantor.
6.
Untuk mengetahui bagaimana Etika Menolak
Tamu di kantor.
7.
Untuk mengetahui fungsi dan manfaat Formulir
kedatangan tamu.
1.4 Manfaat Makalah
Adapun
manfaat dari makalah Etika Bertamu dan Menerima Tamu, yaitu:
1.
Menambah pemahaman tentang Etika Bertamu
dan Menerima Tamu di kantor.
2.
Sebagai sumber ilmu dalam proses
belajar.
3.
Menambah wawasan mengenai Etika Bertamu
dan Menerima Tamu di kantor.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tamu Kantor
Tamu
kantor adalah seseorang atau kelompok orang yang ingin mengunjungi perusahaan
atau instansi tempat kita bekerja dengan kepentingan dinas maupun pribadi.Tamu
kantor adalah seseorang atau kelompok yang datang ke suatu perusahaan untuk
kepentingan tertentu. Salah satu tugas sekretaris adalah mengatur pertemuan
antara pimpinan dengan tamu-tamu yang akan bertemu dengan pimpinan, mulai dari
membuat janji, konfirmasi, sampai menerima kedatangan tamu di kantor. Dalam
menerima tamu, ada aturan dan etiket yang harus diketahui, untuk menciptakan
suasana aman dan nyaman kepada tamu dan menimbulkan kesan baik ketika melakukan
kerja sama.
2.2 Tamu Menurut Kepentingannya
2.2.1 Tamu yang datang untuk minta dana/sumbangan
Tamu
yang datang untuk minta dana atau sumbangan biasanya ingin bertemu langsung
dengan pimpinan.berbagai macam alasan dikemukakan bahwa sumbangan yang diminta
itu untuk kegiatan sosial, untuk HUT, untuk bantuan kamanusiaan dan lain
sebagainya. Tamu tipe ini biasanya tidak mau perduli apakah pimpinan punya
waktu untuk menemuinya atau tidak, pokoknya harus bertemu.
Cara
terbaik untuk menghadapi tamu bertipe demikian, sekretaris melayani dengan
sabar dan ramah, sambil menyodorkan formulir isian yang harus diisi oleh tamu
tersebut. Formulir itu memuat nama, alamat, dari instansi mana, atau maksud
sumbangan yang diminta, untuk kepentingan apa. Beritahukan bahwa pengisian
formulir bagi para tamu adalah merupakan peraturan. Jadi sang tamu harus
mengisinya. Apabila tamu memang minta sumbangan, maka tamu tersebut di
persilahkan untuk menghubungi bagian lain yang memang khusus menangani dana
(sumbangan). Jadi harus bertemu dengan pimpinan.
2.2.2 Tamu yang datang untuk menawarkan barang atau jasa.
Pada
umumnya tamu semacam ini sangat sopan dan menyenangkan. Mereka telah mendapat
pelatihan keterampilan sebagai penjual barang atau jasa. Namun demikian tak
jarang para penjual(salesman dan salesgirl) ini meminta untuk bertemu muka
dengan pimpinan. Mereka ingin bicara langsung dengan orang yang mempunyai
wewenang membuat keputusan dalam tawar menawar. Seringkali mereka sendiri
menawarkan"komisi khusus" yang hanya pantas dibicarakan empat mata
dengan pimpinan. Biasanya dalam hal pembelian di suatu perusahaan ada unit
khusus yang manangani, sehingga tidak akan menemui kesulitan. Setelah mereka
mengetahui mengenai hal tersebut, mereka tidak akan mendesak untuk bertemu
dengan pimpinan. Sebagai sekretaris perlu mengatur taktik dan strategi dalam
melayani tamu beraneka ragam perilakunya.
2.2.3 Tamu yang ingin membeli barang
Tamu
yang ingin membeli barang biasanya banyak bertingkah. Mereka minta
diperhatikan, diistimewakan, minta ingin dipertemukan dangan pimpinan dan
sebagainya. Umumnya pembelian barang di tangani oleh bagian penjualan atau
pemasaran. Untuk hal tersebut bawalah tamu kebagian pembelian. Jangan lupa,
sebagai sekretaris perlu menawarkan minuman kepada tamu yang demikian.
2.2.4 Tamu aparat pemerintah
2.2.4.1 Yang bersifat kunjungan rutin
Biasanya
mereka tidak minta bertemu dengan pimpinan, karena sifat bekerja rutin kepada
siapa mereka menghubunginya untuk mendapatkan informasi. Akan lebih baik bila
sekretaris memberi laporan kepada pimpinan, mungkin oimpinan ingin bertemu
untuk menanyakan sesuatu hal yang penting mengenai peraturan yang belum jelas.
Mungkin sekedar bertemu dan bersalaman sebentar agar pejabat yang berkunjung
merasa senang karena di perhatikan. Hal ini akan membawa dampak positif
dikemudian hari, bila sewaktu-waktu ada kepentingan perusahaan.
2.2.4.2 Yang bersifat kunjungan khusus.
Biasanya
pejabat atau aparat pemerintah yang datang ini dalam bentuk rombongan dengan
protokol. Sifat kunjungan tersebut, mungkin berupa kunjungan resmi dalam rangka
peninjauan. Bahkan kedatangan rombongan mereka atas dasar undangan perusahaan.
Dalam hal ini pimpinan perusahaan mutlak harus menyambut sendiri. Bahkan harus
sudah siap di pinti masuk dalam pakaian lengkap artinya pakaian formal yaitu
jas lengkap, sebelum para tamu turun dari kendaraan. Sebagai sekretari wajib
mengatur tata upacara penyambutan tamu agar segala sesuatu berjalan dengan
lancar. Hidangan makanan kecil dan minuman bahkan kenang-kenangan atau cendera
mata perlu dipersiapkan. Kenang-kenangan di berikan bukan hanya bagi pejabat
yang datang, tetapi semua anggota rombongan perlu di beri .Selanjutnya bila
tamu-tamu tersebut harus menginap maka sekretaris harus secepatnya
pesan(booking) hotel. Untuk tamu-tamu khusus pesanlah hotel yang berbintang
kelas satu supaya kalau sampai terjadi sesuatu di luar dungaan maka perusahaan
tidak dapat disalahkan.
2.2.4.3 Tamu-tamu teman pimpinan
Bagaimanapun
juga sekali-kali pimpinan akan didatangi oleh temanya atau kanalan baik.
Mungkin tamu tersebut teman bisnis, relasi mungkin juga teman sekolah
dulu.Dalam hal ini sekretaris harus cukup menegenal tamu-tamu tersebut.
Meskipun mereka sudah cukup kenal baik denghan pimpinan tetapi sebagai
sekretaris harus perlu bertanya dulu kepada pimpinan apakah tamu tersebut boleh
menemui sekarang. Mungkin pimpinan sedang sibuk, sang tamu harus manunggu.
Biasanya tamu yang demikian cukup baik dan sopan. Yang perlu diperhatikan
adalah perilakunya yaitu akan menghambat tugas-tugas pimpinan ataukah sekedar
kangen atau ada urusan bisnis penting.
Sekretaris
merupakan penyaring para tamu yang akan bertemu dengan pimpinan. Bersikaplah
ramah kepada semua tamu yang datang. Tugas sekretaris adalah sebagai penghubung
para tamu yang datang. Tugas pelayanan penerima tamu bagi seorang sekretaris
adalah untuk membantu pimpinan dalam menggunakan waktu secara efektif dan
efisien.
2.3 Sekretaris Dalam Menerima Tamu Di Kantor
Salah
satu tugas sekretaris adalah mengatur pertemuan antara bos dengan tamu-tamu
yang akan bertemu dengan bos. Mulai dari membuat janji, konfirmasi, sampai
menerima kedatangan tamu bos di kantor. Tetapi sebagai sekretaris, anda nggak
bisa asal menerima tamu begitu saja. Ada etika dan aturan tersendiri dalam
menerima tamu.
Di
bawah ini adalah hal-hal yang sebaiknya dilakukan oleh sekretaris dalam
menerima tamu bos di kantor:
A. Menyambut,
menerima dan mempersilahkan tamu duduk. Sebaiknya tamu jangan dibiarkan terlalu
lama menunggu. Begitu anda tahu bahwa tamu sudah datang segera temui dan
sambutlah sebagaimana mestinya. Hadapilah tamu dengan sopan tetapi tidak
takut-takut sekaligus ramah tetapi tetap memberi kesan serius dan berwibawa.
B. Basa-basi
dengan tamu boleh saja tapi jangan biarkan tamu berbicara ‘melantur’. Jika
pembicaraan tamu mulai melenceng kembalikan pembicaraan ke urusan yang
sebenarnya dengan ramah namun bijak.
C. Bila
tamu ingin bertemu dengan bos tetapi bos tidak ada di tempat, sebaiknya tamu
dipersilahkan mengisi buku tamu dan menuliskan pesan yang ingin disampaikan
pada bos. Bisa juga bicarakan secara lisan tentang kepentingannya terhadap bos.
Kemudian sampaikan padanya untuk menginformasikan pertemuan kembali dengan
anda.
D. Bila
bos ada di tempat, tamu dipersilahkan duduk dan mengisi buku tamu. Kemudian
tanyakan apakah sudah ada janji sebelumnya. Jika sudah, anda dapat
menginformasikannya pada bos.
E. Saat anda meninggalkan tamu, tamu
dipersilahkan menunggu di ruang tamu. Berikan bacaan yang netral misalnya surat
kabar atau majalah.
F. Setelah
itu hubungi bos anda dan informasikan tamu yang datang lengkap dengan identitas
dan keperluannya. Jika ternyata bos tidak bersedia menemui karena sesuatu hal,
anda harus mengatakan pada tamu secara diplomatis. Diplomatis disini maksudnya
anda harus menyampaikan secara sopan, teratur, dan tidak merusak nama lembaga
maupun kewibawaan bos.
G. Jika
bos bersedia menemui tamu, antarkan tamu ke tempat dimana bos ingin bertemu.
Jangan biarkan tamu mencari-cari sendiri tempat pertemuan dengan bos. Karena
sebagai tamu tentunya ia belum ‘familiar’ dengan kantor anda, kecuali jika ia
sudah sering datang ke kantor anda.
Jangan
lupa, sebagai sekretaris cara anda menghadapi tamu seringkali mencerminkan
‘image’ perusahaan dan mencerminkan profesionalisme anda dalam bekerja. Maka
itu, jagalah sikap dan bicara anda terhadap tamu, klien atau orang-orang dari
lembaga lain yang berkepentingan dengan perusahaan.
2.4 Etika Bertamu di Kantor
Bertamu
adalah seseorang yang berkunjung dan menyengaja datang ketempat yang dituju
dengan maksud dan tujuan tertentu, tergantung orang yang akan detemui dan orang
yangAmenenui.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila kita akan berkunjung ke kantor :
Beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila kita akan berkunjung ke kantor :
A. Sebelum kita berkunjung ke kantor, ada baiknya
kita membuat janji dengan pihak yang akan kita datangi terlebih dahulu agar
pihak yang akan kita datangi dapat mempersiapkan diri, baik untuk mengatur jadwal
maupun untuk mempersiapkan materi pembicaraan.
B. Saat
kita berkunjung ke kantor, sebaiknya kita lebih memperhatikan cara kita
berpenampilan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
a) Menggunakan
kemeja, bersepatu, dan menggunakan celana bukan jeans.
b) Menggunakan
pakaian yang cocok dengan suasana.
c) Pakaian
harus bersih, rapi, wangi, menarik, dan sopan.
Penampilan
yang baik dan sopan merupakan suatu ungkapan penghormatan kita kepada pihak
yang akan kita temui.
C. Pada
saat berkunjung ke kantor, ada baiknya kita memperhatikan etiket waktu.
Sebaiknya hadir tepat waktu sesuai dengan janji yang telah disepakati dan
mempergunakan waktu berkunjung dengan efektif sesuai kebutuhan. Kita juga perlu
memperhatikan jam istirahat kantor, jadi sebaiknya kita jangan berkunjung pada
jam istirahat kantor.
D. Saat
kita berkunjung ke kantor, sebaiknya kita memperhatikan parkiran kendaraan.
Jangan parkir di sembarangan tempat.
E. Saat
ingin berkunjung ke kantor, ada baiknya kita melapor kepada petugas, sesuai
dengan aturan dan petunjuk yang ada di kantor tersebut.
F. Saat
menjumpai siapa saja di kantor, ada baiknya kita memberi hormat dengan menyapa
dan tersenyum serta bersikap sopan. Hal ini kita lakukan agar kehadiran kita
dapat diterima dengan baik.
G. Sebaiknya kita ungkapkan dengan jelas
identitas diri dan maksud kedatangan. Ucapkan salam dengan sopan kepada orang
yang menerima kita.
H. Jika kita harus antre, jangan sekali-kali
mendahului tamu lain yang sudah duluan datang dan membuat janji. Perbuatan itu
mencerminkan sikap tidak sopan dan tidak sabaran dan dapat memicu keributan.
I. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan saat berbicara dengan orang pada saat kita
berkunjung ke kantor :
a) Jangan
menggerakkan kedua tangan saat berbicara.
b)
Kedua mata memperhatikan orang yang sedang berbicara.
c) Menjaga
tutur kata dan emosi.
d) Tidak
memotong pembicaraan.
e) Volume
suara diatur.
f) Hindari
ungkapan-ungkapan yang bernada sombong atau meremehkan orang yang menerima
kita.
g) Bila
kita datang untuk complaint, sebaiknya tidak perlu marah-marah cukup tegas
tetapi sopan.
h) Hindari
perdebatan, percekcokan/pertengkaran dengan alasan apapun.
J.
Saat kita berada didalam ruangan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
a) Jangan
sembarangan duduk saat belum dipersilahkan untuk duduk.
b) Ucapkan
terima kasih, setelah dipersilahkan duduk.
c) Posisi
tubuh tegak.
d) Tidak
boleh terlihat loyo/tidak bersemangat.
e) Jika
disediakan minuman atau makanan kecil, jangan terburu-buru diminun atau
disantap.
f) Jagalah
selalu kebersihan di dalam ruangan dengan tidak meninggalkan sampah dalam
bentuk apapun, dan hal ini juga penting diterapkan dimana saja kita berada.
2.5 Etika Menerima Tamu di Kantor
Ada
etika dan aturan tersendiri dalam menerima tamu. Dalam menerima tamu ada etika-etika
yang harus kita ketahui, untuk menciptakan suasana yang menyenangkan
dilingkungan kerja tersebut agar tamu merasa nyaman dan mempunyai kesan baik
ketika melakukan kerjasama. Dalam dunia kerja, tentunya kita sering menerima
tamu atau bertamu ke kantor rekan karena adanya suatu urusan seperti rapat atau
lainnya.
Ketika
kita bertamu tentunya kita menginginkan perlakuan yang baik dari tuan rumah,
begitu pula ketika rekan kerja bertamu ke kantor kita, tentunya menginginkan
perlakuan yang sopan dan beretika baik. Agar tamu terkesan dengan sambutan yang
kita berikan, berikut adalah etika menerima tamu dalam kantor
a. Sambut
Dengan Tulus
a) Sambutlah
tambu dengan ramah, sopan dan bersemangat secara tulus, buang semua kepura –
puraan, karena umumnya tamu akan mengetahui jika kita hanya berpura – pura
tulus.
b) Jika
kita berada di ruang tertutup, beranjaklah untuk membukakan pintu untuk tamu.
Lakukan sesegera mungkin sebagai tanda penghormatan kita terhadap tamu yang
datang berkunjung.
c) Sebenarnya
tak salah jika kita menerima tamu sambil duduk, tapi akan lebih sopan jika kita
menerima tamu sambil berdiri kemudian memberikan salam dan berjabat tangan.
b. Cara
Duduk
a) Jika
di kantor tersedia ruangan khusus untuk menerima tamu, segera persilahkan tamu
untuk ke ruang tamu dan mempersilahkan duduk.
b) Jika
kita menerima di kursi atau sofa panjang, tempatkan tamu di sebelah kanan kita,
barulah kemudian kita menanyakan identitas dan maksud tujuan tamu tersebut.
c. Janji
Temu
a) Namun
jika kita sudah mengetahui identitas tamu dan sudah memiliki janji temu, maka
tak perlu lagi menanyakan hal tersebut.
b) Sebaiknya
kita langsung menunjukan bahwa kita sudah menunggu kehadirannya dan langsung
mempersilahkan masuk ke ruangan yang dituju.
c) Bila
posisi kita adalah sekretaris atau asisten pimpinan, sebaiknya hubungin
pimpinan terlebih dahulu sebelum mempersilahkan tamu masuk untuk mengetahui
apakah pimpinan sudah siap untuk menerima tamu.
d) Jika
tamu diharuskan menunggu sebentar dan kita memiliki beberapa pekerjaan yang
harus dikerjaan, ungkapan dengan baik dan sopan.
d. Perlakuan
Baik
a) Perlakukan
tamu dengan baik, bahkan jika tamu salah alamat sekalipun atau datang hanya
untuk mengajukan complaint terhadap
perusahaan kita.
b) Jika
tamu diharuskan menunggu, bila kondisinya memungkinkab, berikan tamu suguhan
baik berupa majalah, secangkir kopi atau makanan ringan.
e. Mengantar
Tamu
Selalu
ucapakan terima kasih kepada tamu yang datang karena sudah berkunjung ke kantor
kita. Jika memungkinkan antarkan tamu hingga ke pintu keluar.
2.6 Etika Menolak Tamu Kantor
Memang
sulit menjadi orang sibuk. Tamu selalu saja datang silih berganti ke kantor.
Padahal, pekerjaan juga masih menumpuk disana sini. Yang menambah kesal,
terkadang orang -orang yang berkunjung ke kantor itu adalah orang yang tidak
kita harapkan atau tidak memiliki urusan yang penting. Apa yang harus dilakukan
untuk mengatasi masalah tamu yang tidak diundang dan bagaimana cara
menghadapinya :
a. Titip
Pesan Pada Orang Lain
Sebaiknya
titip pesan pada asisten, sekretaris atau resepsionis bahwa Anda tidak pernah
mau menerima tamu yang datang tanpa perjanjian sebelumnya. Lalu pastikan juga
pada mereka bahwa setiap tamu yang datang harus didata dengan detail, misalnya
siapa namanya, keperluannya apa, dan sebagainya.
b. Selesaikan
Via Telepon
Kalau
memang suatu masalah bisa diselesaikan via telepon. Ya, selesaikan saja lewat
alat komunikasi yang satu ini. Dengan demikian ia tidak perlu datang lagi ke
kantor anda. Jadi waktu kerja pun tidak akan jadi terbuang.
c. Keluarkan
Lewat Bahasa Tubuh
Bahasa
tubuh amat membantu untuk mengeluarkan pesan-pesan tertentu. Misalnya ketika
Anda kedatangan tamu tak diundang, Anda bisa menunjukan keengganan itu dengan
tidak menawarkannya duduk atau menawarkan segelas air minum. Melirik arloji
atau mencoba menekan-nekan nomor ponsel juga bisa dilakukan untuk menandakan
kalau Anda sedang dikejar waktu.
d. Berbohong
Demi Kebaikan
Jika
tamu tersebut benar-benar sudah 'keras kepala' untuk tetap tinggal Katakan saja
bahwa anda harus menghadiri suatu pertemuan dan harus segera mempersiapkan
bahan-bahannya. Apa boleh buat, toh Anda juga sudah tidak merasa nyaman
didekatnya bukan?
e. Jangan
Ajak ke Ruangan
Jika
Anda terlanjur bertemu dengan 'tamu tak diundang' itu di di lobby atau ruang
resepsionist, maka mau tidak mau anda harus 'meladeninya'. Nah, cara meladeninya
juga harus dengan sikap yang tegas. Sebaiknya lakukan percakapan di ruang
resepsionist atau lobby dengan posisi berdiri, jangan biarkan ia memasuki ruang
kerja Anda.
Memang
dalam etika menerima tamu melalukan hal ini tidak dibolehkan. Akan tetapi dalam
hal lain cara ataupun sikap ini sangat penting untuk menangani tamu yang memang
sudah tidak bisa ditolelir lagi dalam berkunjung atau bertamu ke kantor
tersebut. menolak tamu bisa menjadi alternatif yang efektif asalkan penggunaan
dan cara penyampaianya tidak melanggar etika kesopanan dan etika komunikasi.
2.7 Formulir Kedatangan Tamu
Formulir
kedatangan tamu hampir sama dengan formulir penerimaan dan panggilan telepon,
informasi tentang tamu yang datang harus di catat lengkap untuk kepentingan
data dan informasi selanjutnya. Secata garis besar, form tamu berisikan data
diri dan maksud tujuan tamu berkunjung ke perusahaan. untuk lebih lengkapnya,
form kedatangan tamu juga harus di tandatangani oleh penerima tamu dan tamu
yang bersangkutan.
Contoh
formulir kedatangan tamu :
Formulir Kedatangan Tamu
(Guest Form)
No :...................................................................
Hari Tanggal :..................................................................
Pukul :..................................................................
Nama :..................................................................
Alamat :...................................................................
Telepon :...................................................................
Intansi/Perusahaan :..................................................................
Telepon :...................................................................
Jabatan
:..................................................................
Tujuan Kedatangan :...................................................................
Penerima
tamu / Sekretaris
Tamu
( ) ( )
|
Terima kasih banyak gan .. berkat artikel ente tulisan ilmiyah saya selesai di tipepedia.com judulnya Etika Penelitian yang Sebaiknya Dilakukan Oleh Peneliti. semoga banyak pengunjungnya gan blognya keren
BalasHapusTerima kasih banyak gan .. berkat artikel ente tulisan ilmiyah saya selesai di tipepedia.com judulnya Etika Penelitian yang Sebaiknya Dilakukan Oleh Peneliti. semoga banyak pengunjungnya gan blognya keren
BalasHapus